• index
  • pojok ragam
  • Setelah 7 Tahun, Jendela Dan Pena Kembali Merilis Album Berjudul METAMORFOSA

Setelah 7 Tahun, Jendela Dan Pena Kembali Merilis Album Berjudul METAMORFOSA

"Esok adalah takdir yang kau gambar, dari setitik harap yang kau dekap"

Kalimat ini adalah jargon yang disuguhkan Jendela dan Pena sebagai representasi dari perayaan rilisnya Album terbaru mereka, METAMORFOSA.

Jendela dan Pena adalah sebuah band asal Samarinda yang mengusung genre Pop Ballads sebagai ciri khas dari karya musik mereka. Setelah meluncurkan EP Alinea Pertama di tahun 2018 lalu, 7 tahun kemudian mereka kembali melahirkan album yang terdiri dari 9 lagu, yakni Metamorfosa, Di Sebelahmu, Alam Memeluk Kita, Reda, Di Teras Rumah, Bila Kita Adalah Puisi, Bunga Bakung & Seorang Pria, Sang Periang dan Bulan.

Dengan ciri khas iringan alunan biola dan gitar akustik, Metamorfosa menyuguhkan orkestrasi musik yang kental dengan nuansa syahdu dan emosional, yang pastinya akan membuat para pendengarnya hanyut dengan setiap cerita yang di sampaikan. Di tambah lagi dengan kekuatan lirik berupa puisi, lagu-lagu mereka semakin terasa syahdu dan berkarakter. 

Band yang beranggotakan Rudini (vocal), Nata (Gitar Akustik) dan Dako Chandra (biola) ini menawarkan tema yang lebih kuat dalam Album terbarunya. Metamorfosa mengangkat premis tentang lika liku fase kehidupan dalam beberapa peran dan harapan mereka secara personal, namun sangat related dengan realitas kehidupan semua orang. Tidak hanya mengangkat kisah romansa antar manusia, tetapi juga tentang hubungan manusia dengan alam.  


Melalui album ini, Jendela dan Pena mengajak semua orang agar tetap mensyukuri setiap lara dan bahagianya kehidupan, sebab sebagai makhluk sempurna, sejatinya manusia selalu bisa memaknai setiap hal lalu bermetamorfosa ke versi yang lebih baik dari sebelumnya.

Bila dibandingkan dengan EP pertamanya, Band yang terbentuk di tahun 2016 ini juga bermetamorfosa dari sisi pengkaryaan, dimana banyak ruang eksplorasi yang lebih variatif dalam penciptaan musikalisasi di album metamorfosa. Pengerjaan album ini membutuhkan kurang lebih 2 tahun,  karena terkendala dengan kesibukan kehidupan mereka masing-masing sebagai kepala keluarga. Perlahan tapi pasti, semua proses kreatif dimulai dari brainstorming ide hingga tahapan recording, dikerjakan sendiri oleh mereka. Alhasil, Album ini lahir dan layak untuk di rayakan.

Konsistensi mereka dalam bermusik, serta karakter yang kuat dalam setiap karya mereka, menjadikan jendela dan pena sebagai grup musik yang tidak bisa dianggap sebelah mata dan selalu di tunggu-tunggu karyanya.  Album metamorfosa dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform, mulai tanggal 6 Juni 2025.  (*/densul)

Share: