Agus Aras Serap Aspirasi Warga Desa Sri Pantun Kongbeng
POJOKALTIM.CO.ID, KUTIM - Sejumlah keluhan disampaikan warga Desa Sri Pantun kepada Agus Aras, Selasa (14/2). Anggota DPRD Kaltim Dapil Bontang, Kutim dan Berau ini akan segera menindaklanjutinya.
Kegiatan Reses dihadiri Kepala Desa Sri Pantun, Qurinur dan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kelompok organisasi masyarakat, kelompok tani dan warga Desa Sri Pantun.
Dalam sambutannya, Agus Aras menyampaikan, kegiatan reses merupakan kegiatan menyerap aspirasi warga di daerah pemilihan (Dapil) anggota legislatif dalam hal ini anggota DPRD Kaltim.
Dikatakan, pihaknya mendapat informasi mengenai alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Kutim untuk pembangunan infrastruktur di Desa Sri Pantun.
Sebagai wilayah yang terkenal dengan sektor penghasil pertanian dan perkebunan kelapa sawit, Desa Sri Pantun dikatakan Agus Aras, harus mendapatkan perhatian. Khususnya dari perusahaan yang berdomisili di wilayah tersebut, karena kata dia, sejumlah persoalan yang dihadapi warga sekitar harus mendapatkan support bantuan.
"Kami sering mendengar adanya keluhan mis komunikasi antara perusahaan dan masyarakat," katanya.
Untuk itulah kehadiranya di Desa Sri Pantun, selain menyerap aspirasi warga juga mengawal aspirasi tersebut hingga menjadi solusi percepatan pembangunan bisa terlaksana dengan baik dan lancar, yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mengenai pendidikan, Agus Aras memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk peningkatan sarana, prasarana sekolah. Khususnya yang kewenangannya berada di provinsi.
"Peningkatan SDM untuk anak-anak sangat penting, sebagai penerus tongkat estafet pembangunan di Desa Sri Pantun. Semoga kehadiran kami bisa bermanfaat bagi Desa ini. Insyaallah nantinya juga didukung Bupati Kutim untuk pembangunan Desa," katanya.
Dalam sesi Tanya jawab, Supandi, warga Desa Sri Pantun mengajukan usulan pembangunan infrastruktur khususnya semenisasi jalan tembus akses jalan lingkar menuju sekolah dan pusat perekonomian desa. Hal ini diajukan mengingat, seringnya terjadi kecelakaan, lantaran kondisi jalan rusak masih tanah.
"Jalan di Kilometer 11 akses ke sekolah dan pusat ekonomi. Sering terjadi kecelakaan, korbannya anak-anak yang menuju sekolah," katanya.
Senada dengan Supandi, Ketua BPD Desa Sri Pantun Rudi Hartoni juga mengeluhkan jalan lingkar desanya yang rusak dan belum tersentuh semenisasi, sehingga mengganggu perekonomian warga.
"Jalan tembus akses jalan lingkar hanya 1.300 meter yang baik (semenisasi), sisanya 9.000 meter rusak, belum ada semenisasi. Juga ada 5 embung, tapi tidak ada infrastruktur penunjang, warga masih kesulitan mendapatkan air bersih. Ada pertanian sayur mayur, tapi sulit mendapatkan pupuk bersubsidi dan alat pertanian," keluhnya.
Hal senada disampaikan Catur Sumitro, Anggota Poktan Desa Sri Pantun juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi dan jalan menuju ke kebun yang rusak.
"Mohon dibangun infrastruktur kebun, karena unggulan utama kami adalah Sawit dan ternak. Kami juga kesulitan mendapatkan pupuk subsidi," katanya.
Atas aspirasi yang disampaikan sejumlah warga, Agus Aras mengatakan, realisasi aspirasi akan disesuaikan dengan kebutuhan prioritas masyarakat.
Terkait dengan infrastruktur jalan, Politisi dari partai Demokrat ini mengatakan, tahun 2023 ini telah dialokasikan pembangunan jalan di desa Sri Pantun yang dikerjakan melalui sistem multiyears kontrak (MYC).
Sementara, mengenai pengadaan air bersih, Agus Aras akan berkomunikasi dengan Dinas PU Kutim dan Kaltim terkait regulasi program air bersih dan jalan tani di Desa Sri Pantun, mengingat adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 49 yang mensyaratkan paket hibah minimal Rp 2,5 miliar. Tentunya pergub ini menyulitkan realisasi bantuan ke masyarakat.
"Untuk pupuk, Poktan harus tervalidasi sehingga secara legal tidak bermasalah oleh Dinas Pertanian dahulu. Pun terkait ternak, setiap tahun Dinas Peternakan provinsi memberikan bantuan. Silakan Poktan mengajukan, nanti kami merekomendasikan dan kawal prosesnya," katanya.
Selain itu Agus Aras, juga mendengarkan keluhan warga akan minimnya fasilitas penunjang kesehatan di pusban Sri Pantun dan puskesmas Kongbeng. Padahal untuk tenaga kesehatannya cukup namun fasilitas yang minim membuat banyak pasien yang harus di rujuk ke RS di Sangatta bahkan ke Samarinda.
Menanggapi hal tersebut, politisi partai Demokrat ini akan mengkomunikasikan aspirasi warga terkait fasilitas kesehatan yang tidak memadai di Kombeng kepada Bupati Kutai Timur dan Pemprov Kaltim. (adv/aka)