Atasi Masalah Sosial, Rusmadi Tekankan Masalah Data
POJOKALTIM, SAMARINDA- Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi menekankan data menjadi hal yang sangat penting dalam mengatasi masalah-masalah sosial.
Hal ini disampaikannya dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama Dan Forum Kemitraan Dengan Pemangku Kepentingan di Ruang Rapat Wali Kota Lantai 2 Balaikota Samarinda Rabu (17/3/2021).
"Saya sangat konsen di data, karena itu data sangat penting harus update diantara kita internal Pemkot dulu sehingga tidak harus menunggu dari pusat. Karena itu yang akan digunakan dalam program-program bantuan sosial dan sebagainya termasuk juga Jaminan Kesehatan Nasional," tegas Rusmadi.
Diharapkannya yang ada di pemerintahan tidak menomor duakan data ini.
"Justru kalau sudah berhubungan dengan data, Kepala Dinas atau OPD ini nanti yang bertanggung jawab. Karena tidak mungkin kalau ada program tetapi tidak ada datanya. Sampai saat ini kita memang kurang memberikan perhatian terhadap data," kata mantan Sekprov Kaltim ini.
Menurutnya lagi program kerja yang sudah dijalankanpun pada nantinya juga akan diukur dengan data.
"Tanpa verifikasi dan validasi sampai di tingkat mikro, tingkat RT, Wali Kota tidak yakin data itu bisa valid dan update. Dan bila kita tidak mempunyai data yang tidak valid sampai kapanpun akan selalu menjadi masalah. Kalau data ini clear berapa masyarakat yang perlu dibantu sehingga bisa semakin kecil kasus-kasus selisih data ini," ungkap Rusmadi.
Pemkot Samarinda sendiri punya kebijakan yang seperti yang diilustrasikan oleh Kepala BPJS Cabang Samarinda Mangisi Raja terkait dengan program Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat atau disebut PRO-BEBAYA dengan alokasi dana Rp. 100-300 Juta per RT di Kota Samarinda.
"Simulasinya andai 1 RT minim 5 KK yang ditanggung pemerintah karena benar-benar tidak mampu. Memang kami ini baru dilantik sehingga anggaran tersebut belum teranggarkan di APBD. Tetapi Insya Allah di tahun 2022 ini adalah program yang akan kita jalankan. Perlu saya sampaikan secara singkat Pro Bebaya ini yang didalamnya ada unsur kesehatan. Warga perlu mendapat perhatian secara rill dari pemerintah jadi pemerintah harus hadir langsung disana hingga tingkat masyarakat mikro," katanya.
Dikatakannya semangat kegotong royongan itu bukan saja sosial mau berbagi atau mau membantu saudaranya dalam kesusahan. "Bapak Andi Harun bersama saya mempunyai program memberikan perhatian kepada warga yang tidak mampu dan pemerintah memang harus hadir," tuturnya.
Dijelaskan fasilitas kesehatan tingkat I maupun rujukan layanan pemerintah kota bisa mengambil hikmah dari Pandemi Covid-19 ini bisa dijadikan momentum untuk bangkit dan belajar.
"Momentum Covid-19 ini bisa dijadikan fasilitas kesehatan kita supaya jangan ragu untuk belajar terutama urusan kesehatan. Apalagi kita bisa pertanggung jawabkan layanan medis sistimnya. Untuk menindak lanjuti beberapa kasus seperti tidak mempunyai kartu keanggotaan BPJS, yang penting dilayani dulu, jangan sampai ditolak. Syukur- syukur kalau semua rumah sakit swasta di kota Samarinda bisa melayani seperti itu. Keumatan dan keselamatan menjadi hal yang utama, sebenarnya Pemkot ini mau membantu terus, tetapi kan ada prosedur juga administirasinya," imbuhnya.
Oleh sebab itu promosi kesehatan menjadi sangat penting bagaimana cara hidup bersih dan sehat.
"Dalam program 100 hari kerja ini kegiatan kita mengarah preventif seperti sampah, PKL, parkir yang kita benahi. Karena kita membangun kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat kuncinya adalah disiplin," tutup Rusmadi pada kesimpulan rapat. (BAY/DON/KMF-SMD/adv)