dua paslon gubernur Kaltim dan wakilinya dalam sesi debat terakhir. (IST)

Jual Beli Pertanyaan Di Debat Terakhir Pilgub Kaltim 2024

JAKARTA - Debat terakhir dalam tahapan Pilgub Kaltim 2024 berjalan menarik. Debat di Jakarta itu, kedua pasangan calon saling serang ide pemikiran dan sanggah.

Hadi Mulyadi, calon wakil gubernur nomor urut 01, memberikan tanggapan kritis terhadap track record Seno Aji selama menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kaltim. “Dalam pengamatan saya, tidak ada program-program spesial yang beliau usulkan dalam konteks hilirisasi komunitas di Kalimantan Timur,” ungkap Hadi. Selama ini, menurut Hadi, proyek hilirisasi merupakan proyek pemerintah pusat dan dinas terkait.

Isran Noor, calon gubernur petahana, juga mengkritisi keakuratan data yang disampaikan Seno Aji. “Luas sawit di Kalimantan Timur bukan 1,3 juta hektare tapi 1,65 juta hektare. Tolong perbaiki datanya, jangan salah-salah terus,” tegasnya.

Menanggapi kritik tersebut, Seno Aji membela diri dengan menjelaskan perannya sebagai wakil ketua DPRD dalam mendorong program hilirisasi. "Saya sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur saat itu, kita terus mendorong pemerintah provinsi. Lakukan hilirisasi, ada track recordnya jelas. Selama 5 tahun kita lakukan. Tapi selama 5 tahun tidak pernah, kasihan," ungkapnya.

Ia memaparkan program “Jospol” yang akan fokus pada pembangunan pabrik-pabrik biodiesel dan transformasi sektor pertambangan ke pertanian.

Seno juga menyatakan akan melakukan pengembangan lahan pertanian produktif hingga pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan usaha tani.

Debat pamungkas Pilgub Kaltim 2024 ini mengungkap perbedaan pendekatan kedua paslon dalam mengatasi tantangan transformasi ekonomi. Paslon 02 menekankan pentingnya hilirisasi dan diversifikasi ekonomi, sementara Paslon 01 mempertanyakan track record dan akurasi data yang disampaikan paslon lain.

Transformasi ekonomi Kaltim dari ketergantungan sektor pertambangan menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan menjadi isu krusial yang akan memengaruhi masa depan provinsi ini. Masyarakat Kaltim akan menentukan pilihan mereka pada 27 November 2024, dengan mempertimbangkan visi dan program konkret yang ditawarkan kedua paslon dalam debat ini. (adv)

Share: