Pemkot Samarinda Fokus 3 Titik
Guna Tuntaskan Masalah Banjir
POJOKALTIM, SAMARINDA- Persoalan banjir yang terus membekap sebagian besar warga Kota Tepian mendapat perhatian serius Andi Harun. Wali Kota Samarinda itu akan menganggarkan tiap tahun di APBD penanggulangan banjir.
Sebagai langkah awal, 3 titik menjadi fokus utama dikendalikan. Titik pertama di perempatan Jalan DI Panjaitan, perempatan Sempaja, dan perempatan depan Mal Lembuswana. "Tiga titik ini yang kita prioritaskan selesaikan dulu. Namun begitu, bukan berarti daerah lain kita biarkan. Kita tetap tanggulangi di wilayah Samarinda Seberang, Loa Bahu, di sekitaran Sungai Karang Asam Besar, dan wilayah lainnya," terangnya.
Ditambahkan Andi Harun, di titik perempatan Sempaja itu akan ditanggulangi sampai ke wilayah Bengkuring dan Perumahan Griya Mukti. Titik DI Panjaitan sampai ke wilayah Mugirejo dan Lempake.
Tahun ini, pemkot akan membongkar jalur lambat yang terdapat di perempat Mal Lembuswana. Jalur lambat yang berupa gorong-gorong tersebut kemungkinan buntu. Karenanya, pemkot akan menggantinya dengan membangun saluran terbuka, namun di atasnya tetap tertutup.
Agar air cepat mengalir, nantinya di salurn terbuka itu akan dibantu dengan pompa dari kolam vorfo dan pompa di Jalan Ruhuy Rahayu, sementara di dekat jembatan Ruhuy Rahayu, dibangun pintu air. Fungsinya, ketika Sungai Karang Mumus pasang, airnya tidak meluber ke Jalan S Parman.
Dalam rapat koordinasi penanganan banjir antara Pemkot Samarinda dengan Balai Wilayah Sungai, Pemprov Kaltim beserta OPD terkait, Andi Harun memberikan masukan kepada Pemprov Kaltim agar menjadi pertimbangan untuk mengubah lapangan sepak bola di Vorfo dijadikan polder banjir.
"Lagipula lapangan tersebut juga sudah sering tergenang. Kenapa tidak kita bikin dalam sekalian. Selama ini, air dari Jalan Aggur dan Jalan Pembangunan langsung menuju ke perempatan Lembuswana. Kehadiran polder baru tersebut, nantinya diharapkan bisa mengurangi beban air dari arah Jalan Anggur," tutup Andi Harun. (aka/adv)