Rudy Mas`ud - Seno Aji Akan Transformasi Sektor Pertambangan Ke Pertanian
JAKARTA - Pasangan calon gubernur Kaltim dan wakil calon gubernur Kaltim Rudy Mas`ud - Seno Aji mematangkan visi misinya dalam sesi debat terakhir di Jakarta, 22 November 2024. Debat disiarkan langsung pula melalui kanal Youtube KPU Kaltim.
Seno Aji menjelaskan panjang lebar mengenai strategi transformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan. Jawaban ini merupakan pertanyaan yang dilontarkan panelis.
Panelis menilai, pertanyaan ini menjadi krusial mengingat kondisi lingkungan hidup Kaltim yang menunjukkan tren mengkhawatirkan, meski Indeks Kualitas Lingkungan Hidup masih berada pada angka 75,47 (kategori baik) dan Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada angka 0,55 dengan kecenderungan menurun.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Seno Aji memaparkan visi transformasi ekonomi yang berfokus pada peralihan dari sumber daya tidak terbarukan (non-renewable resources) menuju sumber daya terbarukan (renewable resources). Seno menyatakan produksi pertanian kita saat ini hanya mencukupi 37% kebutuhan penduduk Kalimantan Timur, dengan hasil 3,7 ton per hektare. Kondisi ini, kata Seno, menunjukkan urgensi transformasi ekonomi.
"Kita harus melakukan transformasi dari pertambangan ke sektor pertanian. Kenapa kita harus melakukan transformasi? Karena kita mengetahui bahwa pertanian kita saat ini masih cukup rendah. Produksi Tani kita hanya 37% untuk mencukupi penduduk Kalimantan Timur dan hasil Tani kita hanya 3,7 ton per hektare. Artinya, Bapak Ibu, kita melakukan transformasi dari sumber daya alam nonrenewable resources menjadi renewable resources," jelasnya.
Seno Aji juga menekankan pentingnya hilirisasi di berbagai sektor. Pertama adalah peralihan atau transformasi pertambangan dengan konversi batubara menjadi dimethyl ether (DME).
"Masalah hirisasi tentu saja kita juga akan lakukan baik itu hilirisasi di bidang pertambangan dari batubara menjadi dimethyl ether yang nantinya ke depan akan mempermudah transportasinya," ungkap Seno.
Kemudian optimalisasi perkebunan dengan pengembangan biodiesel dari kelapa sawit. Selain itu, memperbaiki infrastruktur penunjang untuk pembangunan pabrik biodiesel untuk mengolah potensi hasil sawit.
"Dari perkebunan, kita ada kelapa sawit yang sangat besar. Tentu saja kita harus melakukan hilirisasi kelapa sawit untuk menjadi biodiesel. Saat ini sangat diperlukan oleh negara ini. Kita sudah mempunyai B30 kita ada kurang lebih 1,3 juta hektare lahan untuk kelapa sawit di Kalimantan Timur tapi kita belum punya yang namanya pabrik biodesel. Untuk itu Bapak Ibu sekalian transformasi sangat diperlukan sangat-sangat diperlukan. untuk itu dengan adanya program jospol kita akan mendapatkan investasi lebih banyak untuk Kalimantan Timur," kata Seno. (adv)