Siap Tuntaskan Masalah Air Bersih Dan Kelola Sampah
POJOKALTIM, SAMARINDA - Jika kerjasama ini fixed berjalan, ke depan Samarinda dipastikan terbebas keluhan air bersih. Kerjasama dengan siapa? Ya, Andi Harun menjelaskan bahwa dirinya usai bertemu perwakilan jaringan Korea Selatan yang siap menanamkan uangnya di Kota Tepian.
Uang tersebut, nantinya digunakan untuk menuntaskan persoalan air bersih yang
hingga saat ini masih melilit warga. Juga sebagai pengelolaan sampah.
"Malam tadi bertemu langsung untuk keduakalinya. Dan langsung setuju pada
tanggal 14 sampai 16 bulan ini akan ke Samarinda untuk follow up," ujar
wali kota Samarinda ini.
Mengapa air bersih dan sampah ? Dikatakan Andi Harun, Perumdam Tirta Mahakam
(PDAM) Samarinda masih memerlukan dana puluhan milyar untuk jangka pendek.
Untuk jangka panjang diperlukan ratusan milyar rupiah guna penyelesaian IPA
Sungai Kapih, pengembangan kapasitas, dan pembangunan IPA baru lainnya serta
peremajaan infrastrukturnya.
"Termasuk upaya kita menuju digitalisasi tata kelolah air bersih Samarinda
untuk jangka menengah dan panjang. Bukankah semua tahu soal pelayanan air
bersih secara bergilir ? Juga semua tahu ada 14 ribuan calon pelanggan baru
yang belum bisa dilayani ? termasuk semua tahu kalau masalah kekeruhan air
belum bisa juga tuntas, pokoknya semuanya tahu masalah air bersih kita. Tak
mungkin dengan keinginan perbaikan pelayanan bagi masyarakat semua bertumpu
pada APBD, apalagi masih dalam situasi pandemi COVID-19-peran investasi sangat
strategis dan vital bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kita,"
urainya.
Mengenai pengelolaan sampah, Pemkot Samarinda akan membangun TPA baru. Sebab
IPA Bukit Pinang sudah ditutup dan akan dipindahkan.
Belum lagi mengenai kebutuhan akan armada roda 3 alat transportasi angkutan
sampah dari lingkungan RT ke TPS, penambahan armada mobil utk angkutan dari TPS
ke TPA, dan demikian tak kalah pentingnya kebutuhan akan industri pengolahaan
sampah yang berkelanjutan (sustainable process).
"Bisa dibayangkan kita butuh uang sangat besar, mustahil semua bisa
didanai oleh APBD Kota Samarinda, sehingga kerjasama B to B atau G to G dengan
pihak swasta atau global fundraising akan sangat membantu," terangnya.
Sementara untuk bidang lain di luar urusan air bersih dan sampah, saat ini
pemkot Samarinda tengah mendesain platform. Untuk urusan ini juga sedang
dijajaki jaringan investasi swastanya.
"Sebelum bertemu calon investor dimaksud, saya dan jajaran Pemkot
Samarinda diundang oleh Perumdan Kertaraharja Kabupaten Tangerang. Sungguh luar
biasa selain top dalam pelayanan kepada masyarakat juga jago urusan
bisnis-mampu tiap tahun menyumbang PAD rata-rata Rp 25 miliar tiap tahun kepada
APBD Kabupaten Tangerang," kata dia.
Akhirnya, lanjut Andi Harun, pihaknya menandaskan bahwa pihaknya kian optimis
menuju Samarinda Kota Pusat Peradaban yang diantara indikatornya adalah makin
membaiknya pelayanan publik dan makin sehatnya Perumdan/Perserodanya (BUMD). (aka)