Wawali Instruksikan Pegawai Pemkot Kumpulkan Limbah Minyak Jelantah
Tiap OPD Disiapkan Penampungan
POJOKALTIM, SAMARINDA. Pengelolan limbah rumah tangga, seperti minyak bekas melalui Gerakan Jelantah Membangun Samarinda (Jeng Rinda) digeber di lingkungan Pemkot Samarinda.
Bertempat diaula rumah jabatan Wali kota Samarinda, Kamis (25/3) pagi, gerakan ini disosialisasikan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Nantinya, PNS di lingkungan Pemkot Samarinda bisa berdonasi melalui limbah minyak jelantah bekas rumah tangga yang diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Wakil Wali Kota Samarinda, Dr H Rusmadi ketika membuka gerakan tadi memberikan apresiasi kepada DLH yang telah menginisiasi Jeng Rinda sebagai langkah dalam menyelamatkan lingkungan di kota Tepian.
Mengingat menurut dia gerakan ini tidak boleh disepelekan karena bisa memberikan multiplayer efek yang luar biasa bagi kehidupan.
"Bahkan jika limbah minyak jelantah ini bisa dikumpulkan dan ditangani dengan baik maka akan menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bisa menambahkan pendapatan bagi masyarakat," kata Wawali mengawali pidatonya.
Oleh itu, Pemkot sambung dia memberikan perhatian khusus bagi gerakan ini. Karena jika limbah jelantah tidak tertangani, maka tidak menutup kemungkinan lemak yang dihasilkan dari minyak jelantah nanti bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar khususnya air bersih.
Belum lagi tambah dia kalau penggunaan minyak tadi bisa digunakan sampai berulang kali tentu akan berbahaya bagi kesehatan. Sehingga tak salah jika ia mengategorikan jelantah masuk dalam kelompok yang berbahaya kalau tidak ditangani secara serius.
Maka untuk memuluskan gerakan ini, akan terlebih dahulu diawali dari lingkungan PNS di masing-masing rumah tangganya.
"Jadi saya minta kepala OPD, PKK dan Dharma Wanita bisa mensosialisasikan gerakan ini kepada staf dan kadernya agar mendonasikan minyak jelantah ke DLH, Insya Allah ada nilai ibadah didalamnya," tutur Wawali.
Sedangkan dari sisi nilai ekonomis, mantan Kepala Bappeda Kaltim ini menambahkan Camat dan Lurah bisa mensosialisasikan kepada warganya untuk bekerjasama dalam mengumpulkan minyak jelantah tadi lalu hasilnya akan dihargai oleh PT Garuda Sinar Perkasa per liter bisa mencapai Rp 5 ribu.
"Sedangkan untuk PNS karena sifatnya donasi, maka dana yang dihasilkan untuk pembangunan yang berwawasan lingkungan. Harapan saya semoga kedepan kita punya unit pengelolaan limbah minyak jelantah ini agar bisa mendaur ulang menjadi bio diesel," harap Rusmadi.
Sementara, Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani menjelaskan jika gerakan Jeng Rinda tadi bukan hal yang baru bagi kota Samarinda, dimana sekitar tahun 2020, pihaknya sudah menerbitkan surat edaran kepada dunia usaha agar menyumbangkan 10 persen jelantah. Sebab, limbah rumah tangga atau usaha itu punya nilai ekonomi dan ada pihak swasta yang siap membeli.
"Karena gerakan ini bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, maka ditahun 2021 kita perkuat gerakannya dalam bentuk SK Wali Kota, harapannya semoga OPD bisa konsisten mengumpulkan limbah minyak ini karena tujuan utama adalah menjaga lingkungan tetap bersih. Sebab, potensi jelantah dibuang ke drainase sangat besar dan itu bisa merusak lingkungan,"urainya mengakhiri.(CHA/DON/KMF-SMD/ADV)