Wisata Di Samarinda? Ada?

Dialog Interaktif Bersama Andi Harun

POJOKALTIM, SAMARINDA - Jika Anda menemukan banyaknya jalan berlubang, malam hari gelap, parkir sebentar dimintai uang, mau menuju tempat wisata tapi bingung kemana karena tak ada informasi memadai, maka selamat datang, Anda sudah tiba di Samarinda.


Ya, anekdot di atas kerap muncul di pertemuan apa saja. Tak terkecuali pada dialog interaktif dan silaturahmi Andi Harun di Swissbel Hotel Borneo Samarinda, Jumat (20/11). 


Keluhan klasik itu disampaikan pelaku industri pariwisata kepada calon walikota Samarinda tersebut.


Pada pertemuan bertajuk Pengembangan Sektor Pariwisata, Investasi, Ekonomi Kreatif dan UMKM, terungkap sejumlah harapan kepada pemimpin Samarinda periode selanjutnya.


Dian Rosita misalnya. Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Samarinda ini mengeluhkan tentang kurang kompaknya organisasi perangkat daerah (OPD) dalam menangani sektor pariwisata. Menurutnya, sektor ini semestinya ada koordinasi kuat antar OPD.


Ketiadaan baliho penunjuk tempat wisata atau rekreasi juga tak ada. Sementara, kota ini mulai bermunculan spot spot baru.


Infrastruktur kurang memadai serta malam hari gelap karena kurangnya lampu jalan juga menjadi persoalan bagi kemajuan wisata lokal. 


Informasi ini yang sering diterima Adith Raharjo, General Manager Swissbel Hotel Borneo Samarinda. 


Maka tak heran, kata pria yang juga ketua Indonesian Hotel General Manager Association Kaltim, persentase wisatawan di Samarinda sangat kecil. "Hanya 5 persen saja," tegasnya.


Selebihnya, 50 persen untuk berbisnis, dan sisanya untuk meeting, incentive, convention, dan exhibition. "Malah, tak banyak wisatawan di Samarinda yang long stay," imbuhnya. "Branding Samarinda ini apa sih," lanjutnya lagi.


Menanggapi pertanyaan dan pernyataan itu, Andi Harun, jika terpilih, akan membenahi semua permasalahan sektor pariwisata kota ini.


Menurutnya, Samarinda punya potensi. Di sini ada Sungai Mahakam, Sungai Karang Mumus, tempat tempat ibadah, tempat kerajinan, dan seterusnya. Yang semua itu bisa dikemas menjadi wisata alam dan reliji.


Dalam diskusi, Andi Harun juga menayangkan video yang berisikan perencanaan pembenahan dan pembangunan tempat wisata.


Di sisi tepian, taman akan dipercantik dan akan dibangun pula bianglala. 


Renovasi Taman Samarendah, membangun gedung mini opera di polder Air Hitam, hingga renovasi Gedung Budaya.


"Paling tidak, dengan proyek tersebut, jumlah kunjungan wisatawan ke Samarinda bisa naik 15%," kata dia.


Diskusi berlangsung kurang lebih 2 jam. Semestinya masih bisa lama lagi. Namun, Armunanto Somalinggi, moderator acara mesti mengakhiri. Sebab, Andi Harun harus mememuhi undangan warga di tempat berbeda. (aka)


Baca Juga Ini:

Pemerintah Pusat Dukung Mahakam Travel Mart 2020


Share: