Dipilih, Dipilih...masih Anget Nih Orangnya
Genderang perang sudah ditabuh. Sementara, waktu tempurnya masih lama.
Berbagai strategi ditabur. Yang baik-baik, atau seolah baik, atau bahkan yang sebenarnya tidak baik, mulai dibungkus dengan kemasan sebagus mungkin. Ditawarkan kemana-mana.
Berbagai angket, survei, penghargaan ini-itu, hingga hasil kinerja jabatan sebelumnya, diungkit-ungkit lagi. Lalu dibanding-bandingkan dengan kompetitor.
Hahahaha....agak lucu, namun lebih ke miris.
Bagaimana tidak. Sebuah tugas yang memang sudah seharusnya dilakukan dan menjadi tanggungjawab seorang penjabat, dielu elukan dan dibangga-banggakan menjadi sebuah prestasi. Apakah kita perlu mengapresiasi tukang kurir yang sudah selesai mengantar paket? Apakah kita perlu menyanjung ojol yang sudah mengantar penumpangnya? Apakah kita perlu mendewa-dewakan tukang laundry yang membersihkan baju kita?
Hahahahaha....itu memang sudah tugasnya.
Tak ada yang spesial. Tidak aneh. Tidak super. Biasa saja itu. Lantas kenapa ditimbul-timbulkan ke permukaan?
Apa haus sanjungan agar dipuji dan merasa menjadi orang yang perlu mendapat pengakuan bahwa sudah menjalankan tugas dengan baik?
Bagi kebanyakan orang, itu wajar. Namanya saja mau dikenal dan dipilih atau terpilih lagi.
Ya sudah silakan saja. Pendapat masing-masing.
Yang paling penting adalah bagaimana nanti jika sudah terpilih.
Pertanyaan selanjutnya, apakah proses pemilihannya sudah benar?
Kemudian, sudah siapkah memikul tugas yang diberikan dan diamanatkan?
Terkesan sepele memang.
Hahahaha.... Ingat, hidup di dunia memang hanya sekali. Tapi setelah kehidupan ini, tak ada yang tahu selama apa kita dihidupkan lagi untuk menikmati apa yang kita tanam selama di dunia....
Hahahahahaha...
Jangan Ge eR dan tersinggung. Pesan ini bukan untuk kalian. Ini buat saya sendiri