Penulis: Tim Redaksi

Pilihanku, Rahasiaku...

Perjalanan orde baru, disepakati sebagian besar warga harus tumbang. Maka, direformasilah kekuasaan Soeharto kala itu. Dan kita juga sepakat, bahwa betapa KKN era tersebut sangat kuat. Saking kuatnya, tak semua kalangan bisa masuk dalam lingkaran. Namun, benarkah warisan orde baru tidak ada yang baik?

Tentu, jawabannya berbeda. Tergantung pengalaman, masing-masing.

Tapi yang sepertinya harus kita sepakat dan setujui betapa program pemilihan wakil rakyat yang menganut bebas dan rahasia adalah sangat-sangat dirindukan. 

Lihatlah kanan kiri kita, betapa 10 tahun terakhir sangat gaduh, bising, memekakkan telinga, membolakbalik hati, menghancurkan hubungan pertemanan, kekeluargaan, dan seterusnya. 

Betapa keterbukaan dukungan ternyata menyimpan sisi gelap yang luar biasa gelapnya. Tak ada secercah cahaya satupun yang menerangi sisi persatuan anak bangsa. 

Warga dipaksa, digiring, dan dikondisikan untuk menerima secara sadar maupun tidak calon-calon wakilnya yang dipoles sedemikian rupa untuk menghasilkan sosok yang bahkan dianggap sebagai manusia setengah dewa. Dipuja-puja, dipuji-puji, diagungkan, bahkan kalau tak ada larangan dalam agama, silakan saja disembah sekalian.

Betapa keributan ini sudah sangat ribut.

Era memang berubah seiring pergerakan jarum jam, sejalan dengan pergantian siang dengan malam. Namun, apa salahnya tidak semua mesti diubah. Apalagi diubah sesuai kepentingan pribadi masing-masing. Jangan. 

Kembali ke maksud yang kami ingin sampaikan. 

Sungguh, merahasiakan apa yang kita pilih ketika pemilu nanti, sangat-sangat diperlukan bangsa saat ini.

Teringat memori tempo silam ketika pemilu di era orde baru. Bahkan antar teman maupun keluargapun sangat merahasiakan siapa yang dicoblos di bilik suara. Hasilnya?

Siapapun pemenangnya, kita tetap adem ayem. Meski kita semua tahu siapa yang pasti menang saat itu.

Tapi bukan itu benang merahnya. Hal yang baik-baik saja yang mesti kita ambil dan tiru dari program bebas dan rahasia itu tadi.

Bahwa setiap warga bebas mendukung dan memilih jagoannya masing-masing tanpa harus memaksa orang lain maupun membusukkan dan memusuhi saudara yang berbeda pilihan dengan kita. Bisa kan???

Share:

Berita Lainnya