Penulis: Tim Redaksi

Tua, Tontonanpun Beda

Mungkin karena faktor usia, makanya saya pilih-pilah konten di berbagai platform media sosial. Khusus konten sampah, tentu langsung saya skip. Kalau tidak komedi, aktivitas lucu aneka hewan, informasi unik di sejumlah tempat, hal-hal bersentuhan kuliner, adalah konten yang sering saya simak. 

Itupun video-video pendek saja. Yang panjang, skip. Apalagi podcast yang isinya para komika maupun komedian yang berbeda-beda judul, namun personalnya dia lagi dia lagi, sudah pasti saya lewatkan.

Film komedi kegemaran pun pilih-pilih. Kadang bosan malah. Lebih suka film komedi bahari. Apalagi film-filmnya Raja Komedi: Sing Chi, alias Stephen Chow.

Musik, masih. Tapi lagu 90an. Yang sekarang, tidak banyak yang saya tahu lagu maupun artisnya. Pun ada, cuma daur ulang lagu lama yang dibawakan agak lebay. Sehingga mengurangi kesyahduan nadanya. Menurut saya sih. Makanya, tak begitu suka dengan penyanyi baru, apalagi yang cover-coveran.

Pun kalau politik, sesekali intip video singkat Bocor Alus. Yah, hitung-hitung menambah wawasan tentang kondisi negara melalui info undercover versi Majalah Tempo itu. 

Dari sekian konten, ada satu akun Youtube Rumah Editor yang sekarang saya simak. 

Beratnya pelajaran serta keruwetan ilmu Fisika, disajikan dengan mudah. Khususnya orang-orang awam kayak saya ini yang ketika sekolah dulu, memasukkan Fisika ke daftar pilihan paling buncit dari pelajaran yang saya suka. 

Rumah Editor, satu dari sekian akun yang menggarap serius sebuah konten. Terlebih, konten itu bawa dan ada faedahnya. Istilah para podcaster: daging semua.

Tapi bukan sekadar memudahkan para penontonnya untuk memahami cabang-cabang ilmu Fisika. Ada sisi lain yang coba digabungkan dalam konten itu. Yakni sains dengan agama. Bagaimana kisah para ilmuwan  membedah peristiwa alam semesta, ternyata berkaitan dengan agama. Itu yang membuat betah menyimak konten mereka. 

Cocoklogi? Ah, itu hanya ucapan yang keluar dari mulut orang yang malas berpikir saja. Padahal, hal pertama yang diminta Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad adalah IQRO. Bukan bacaan apalagi membaca abjad. Melainkan membaca alam. Itu yang Nabi Muhammad tidak bisa memenuhi permintaan Jibril. Tapi bukan berarti Kanjeng Nabi tidak bisa. Itu hanya mantik. Panjang kalau ditulis di sini. Nanti saja, kalau ada waktu dan ridhoNya, saya tulis di sesi terpisah. Tapi...pasti prokontra. Nanti sajalah. 

Kembali ke Rumah Editor. 

Bagaimana mereka mengangkat tema Fisika Kuantum kedalam video-video yang gampang dipahami. Ternyata, Fisika Kuantum lah yang jadi buku besar panduan ide film-film Marvel. Film-film superhero. Tak heran, sekuel film Marvel begitu banyak. Dan seolah tak ada habis-habisnya.

Sebab memang, dari Fisika Kuantum itu, akan panjang sekali jika dibahas. 

Yak, karena ada bertalian antara sains dengan agama, itu yang membuat saya menikmati konten Rumah Editor.

Penjabaran tentang asal muasal penciptaan alam semesta, soal santet, paralel universe atau di dunia Marvel dikenal multiverse dibahas. 

Juga ada tentang bagaimana para ilmuwan bertekuk lutut tidak bisa memecahkan fenomena yang terjadi di alam kuantum. Oiya, kuantum itu peristiwa seputar sub-atom yang merupakan bagian terkecil dari atom. 

Di kuantum itulah, para ilmuwan tak mampu menemukan jawaban apa dan kenapanya. Akhirnya mereka menyimpulkan, di dunia kuantum tidak berlaku hukum waktu. Ya kalau ditarik ke agama, kuantum ini adalah dunia gaib. Dunia yang tak bisa dijangkau panca indera manusia.

Kesimpulan menarik lainnya, kita ini adalah berasal dari sesuatu yang tidak nyata. Apa yang disebut nyata, ternyata tidak nyata. Malah, yang tidak nyata itu lah ternyata nyata. Bingung kan? 

Tidak juga. Bagi yang belajar tasawuf, mungkin paham. Yang tak paham, ya belajar lah. Minimal tahu, biar sedikit.

Ya sudahlah, simak saja konten mencerdaskan dari Rumah Editor. Dan gara-gara ini juga, saya membatalkan ide membuat konten untuk akun Youtube saya. Sebab, isi konten saya cuma: selilitan daging. (***)


Pilihan Kami:

- Buku dan LKS Tak Terbeli

Nasibmu Tergantung Media Sosial

Share:

Berita Lainnya