English Worm 1.0, Menggali Hobi Untuk Mencapai Mimpi
Inisiatif Ragam Cakap hadir sebagai respons atas kebutuhan akan wadah komunitas yang memperkuat penggunaan bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing sehari-hari di Samarinda.
=POJOKALTIM, Samarinda
Mengilhami anak muda Kalimantan Timur, Ragam Cakap mendorong pembentukan komunitas untuk melestarikan bahasa lokal dan meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris, terutama di kalangan siswa sekolah dasar.
Komunitas ini tidak hanya menjadi tempat berbagi, tetapi juga mewujudkan visi bersama yang diperkuat oleh tujuh nilai inti: inklusif, profesional, disiplin, wawasan, kolaboratif, berkelanjutan, dan pemberdayaan karyawan.
Salah satu langkah awal Ragam Cakap adalah mengadakan "English Worm", sebuah program yang merangkul anak-anak usia 7 hingga 12 tahun untuk berdialog dan berdiskusi dalam bahasa Inggris.
Dengan tema "Explore Your Hobby To Achieve Your Dream", program ini mengajak peserta untuk menjelajahi minat mereka, membantu menemukan passion, dan mendorong mereka menuju cita-cita di masa depan.
Pada Sabtu (9/3/24), di Nutrihub Samarinda, English Worm 1.0 menjadi kesuksesan. Acara dimulai dengan pembukaan yang meriah, diikuti oleh sesi perkenalan singkat oleh pembawa acara.
Sesi pengajaran dimulai dengan materi demonstrasi oleh kakak panitia, yang mempraktekkan dialog dalam bahasa Inggris yang kemudian diikuti oleh para peserta. Sesi diskusi dipandu oleh kakak bindam, memungkinkan peserta untuk berbagi pengalaman dan minat mereka.
Ice breaking dilakukan melalui sesi permainan sebelum dilanjutkan dengan sesi dialog, di mana peserta berpasangan untuk berbicara dalam bahasa Inggris.
"Kami bersyukur atas dukungan Nutrihub Samarinda dan Donutmoo Indonesia, serta mitra media seperti Koran Kaltim, Pojokaltim, dan NU Kaltim yang telah membantu dalam menyebarkan informasi tentang acara ini. Dukungan mereka memberikan dampak nyata terhadap pemahaman pentingnya penguasaan bahasa Inggris," jelas Ratih Febrina Muslimah, Ketua Panitia Kegiatan.
Ragam Cakap mengajak masyarakat untuk bergabung dalam perjalanan kami untuk melestarikan kekayaan budaya dan linguistik.
"Kami percaya ini adalah tanggung jawab bersama untuk membentuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan, Mari kita bersama-sama menciptakan perubahan positif untuk generasi mendatang," tutup Ratih.
Dengan harapan ini, anak muda Kalimantan Timur akan terus termotivasi untuk melestarikan bahasa, baik itu bahasa daerah maupun bahasa asing. (dinda/densul)