Foto: ist

Daun Sungkai Bisa Lawan Covid 19???

POJOKALTIM, SAMARINDA - Belakangan beredar luas di media sosial mengenai khasiat rebusan daun sungkai yang mampu menyembuhkan penyakit Covid-19. Bahkan, daun ini juga diperjualbelikan di platform digital dengan harga mulai Rp 20 ribu per 100 gram. Benarkah berkhasiat?

Meski belum ada penelitian dari lembaga resmi semacam IDI, namun khasiat herba asal Kalimantan ini sudah digunakan sejak dulu. Rebusan airnya, biasanya digunakan untuk mengobati demam. Juga untuk meredakan sakit kepala. Sakit gigi, hingga mengobati penyakit kulit seperti panu.

Sungkai (Peronema canescens) merupakan salah satu tumbuhan asli Kalimantan. Meski asli Kalimantan, tanaman ini juga bisa dijumpai di daerah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, dan Jawa Barat.

Sungkai banyak tumbuh di hutan sekunder pada berbagai jenis tanah. Tapi biasanya, sungkai tumbuh pada tanah yang cukup mengandung air, seperti di tepi sungai dan secara bermusiman tergenang air tawar.

Tumbuhan sungkai cocok tumbuh di daerah tropis bercurah hujan A hingga C, baik di tanah kering maupun sedikit basah pada ketinggian 0 mdpl hingga 600 mdpl. Tanaman itu merupakan jenis kayu-kayuan yang bisa mencapai tinggi 20-30 meter, dengan diameter batang mencapai 60 cm atau lebih. Tinggi batang bebas cabang bisa mencapai 15 meter.

Bentuk batang lurus dengan lekuk kecil. Kulitnya berwarna abu-abu atau sawo muda, beralur dangkal mengelupas kecil-kecil dan tipis. Penampang kulit luar berwarna coklat, kuning, atau merah muda. Kayunya berteras dengan warna sawo muda. Rantingnya penuh dengan bulu-bulu halus.

Daun muda tanaman ini sering digunakan sebagai obat saat anak-anak demam dan sakit kepala serta sakit gigi, asma, bahkan penyakit kulit seperti panu. Rebusan daun muda sungkai juga dipercaya berkhasiat untuk memperlancar haid pada perempuan dan membantu tingkat kesuburan rahim wanita.

Oleh suku Dayak Kalimantan sampai saat ini masih kerap digunakan untuk pengobatan maupun perawatan kesehatan. Mereka bisanya menggunakan daun muda sungkai untuk obat pilek, demam, cacingan (ringworms).

Kadang daun muda tumbuhan ini juga dijadikan untuk memandikan wanita selepas bersalin. Selain itu, daun muda sungkai biasanya juga digunakan untuk obat kumur pencegah sakit gigi.

Di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung, daun sungkai biasanya digunakan sebagai antiplasmodium dan obat demam. Suku Serawai Bengkulu, bisanya menggunakan daun sungkai untuk obat memas. Sedangkan suku Lembak Bengkulu biasanya menggunakan daun muda sungkai untuk penurun panas, malaria, dan menjaga kesehatan.

Kandungan dalam daun tumbuhan ini, dipercaya mampu meningkatkan sistem imun tubuh. Biasanya masyarakat menggunakannya segenggam tangan orang dewasa dengan sekali konsumsi.

Di beberapa toko online seperti shopee.co.id, tokopedia.com. Di Shopee daun sungkai seberat 250 gram dijual seharga Rp 50 ribu. Di Tokopedia, dengan berat yang sama daun itu dihargai Rp 55.000. Ada juga yang menawarkan 100 gram seharga Rp 20 ribu.

Dalam deskripsi produknya, penjual menyebut beberapa khasiat daun ini. Daun yang terkenal di Kalimantan ini, begitu merek menyebut, dapat digunakan mengobati luka terbuka.

Minum air rebusan bagian kulit batang pohon ini, dipercaya bisa mengobati malaria, menjaga stamina tubuh, hingga meningkatkan imunitas tubuh. Bagi wanita yang minum rebusan daun ini dipercaya bisa menambah kesuburan. Lagi-lagi di akhir ditambahi kalimat, "Jangan lupa berdoa pada Tuhan." (aka)

Share: