Penutupan GPM 2024: Langkah Awal Menuju Konsumsi Bijak
SAMARINDA - Kampanye bijak pangan menjadi sorotan utama dalam penutupan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Samarinda pada 11-12 Desember 2024. Berlangsung di Kantor DKPP Jalan Biola, acara ini tak hanya menawarkan sembako murah tetapi juga mengusung pesan besar: Stop Boros Pangan.
Kepala DKPP Samarinda, Muhammad Darham, menegaskan kampanye ini sebagai langkah strategis menghadapi tantangan fluktuasi harga bahan pokok. "Gerakan ini bukan sekadar pasar murah, tetapi upaya mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam mengelola bahan pangan. Efisiensi ini penting untuk menjaga stabilitas harga," jelasnya.
Di lokasi acara, puluhan tenan menghadirkan produk kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, termasuk hasil pertanian lokal dan produk UMKM. Antusiasme warga terlihat dari ratusan pengunjung yang memadati area untuk memanfaatkan kesempatan ini.
Kampanye: Stop Boros Pangan juga menjadi fokus utama. Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Samarinda, Diah Hurisdiana, menambahkan bahwa program ini bertujuan membangun kesadaran akan pentingnya konsumsi bertanggung jawab. "Menggunakan pangan lokal dan menghindari konsumsi berlebihan adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi ketahanan pangan kita," tuturnya.
Diharapkan warga dapat merasakan manfaat dari acara ini. Ratusan pengunjung GPM mengapresiasi inisiatif tersebut. "Sembako murah dan produk UMKM yang berkualitas sangat membantu. Kegiatan ini terasa nyata dampaknya," ungkap salah satu warga.
Selain menjadi ajang belanja hemat, GPM juga menjadi medium edukasi penting bagi warga Samarinda. Program ini diharapkan menjadi titik awal perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih hemat dan peduli terhadap keberlanjutan pangan. Pemerintah Kota Samarinda juga berharap Gerakan Pangan Murah dan kampanye: Stop Boros Pangan dapat terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Kami berterima kasih atas antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini. Sampai jumpa di pekan GPM 2025," tutup Diah Hurisdiana dengan optimisme. (tos/densul)