Dapat Anggran Rp 10 Miliar, Kabupaten Paser Bakal Punya Gedung Perpustakaan Megah
POJOKALTIM.CO.ID, PASER - Pada 2023 ini, Kabupaten Paser bakal miliki gedung perpustakaan megah. Anggaran Rp 10 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) atau APBN akan mengucur ke Bumi Daya Taka. Total dengan tambahan fasilitas lainnya seperti mobil Perpustakaan Keliling (Pusling) dan aula mencapai Rp 20 miliar.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Paser Yusuf Sumako mengatakan, 2023 ini yang baru selesai lelangnya adalah gedung perpustakaan.
"Untuk gedung aula menyusul, semoga bisa selesai tahun depan," kata Yusuf, Jumat (30/6).
Gedung aula tersebut rencananya dibangun di atas tanah bekas gedung kelurahan. Sementara gedung perpustakaan baru di atas bekas gedung Perempuan Berjaya dan gedung Tim PKK. Menurut Yusuf, perpustakaan Paser akan masuk jajaran gedung perpustakaan mewah di Kaltim, karena anggarannya cukup besar turun dari pemerintah pusat.
"Untuk kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Paser akan tetap di gedung yang sekarang, tidak gabung dengan gedung baru," kata mantan kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Paser itu.
Yusuf menginginkan gedung perpustakaan Paser bisa mewah seperti di kota lainnya. Contoh di Balikpapan dan milik Pemprov Kaltim. Sarana dan prasarananya sudah sangat memadai. Bahkan memiliki playground, tempat baca outdoor dan lainnya. Pemerintah daerah minimal, kata dia, bisa menyediakan lahan 2 hektare, selanjutnya anggaran dari pusat bisa masuk.
"Tinggal kepala daerah saja lagi bersedia atau tidak setelah perpustakaan Paser mendapat akreditasi B pada 2022," lanjutnya.
Apalagi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan tersebut juga sudah OPD bertipe A. Namun, dia menyayangkan anggaran yang diberikan pemerintah daerah sangat kecil.
Namun, hal itu menurutnya bukan hambatan, banyak celah yang bisa dimanfaatkan agar perpustakaan lebih maju. Yaitu dengan menjalin dan memperbanyak relasi dengan pihak ketiga. Baru sebulan saja dia menjabat, sudah 26 kerja sama dijalin dengan berbagai pihak.
Padahal, menurut Yusuf, perpustakaan adalah awal mula tempat untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM), sehingga perlu didukung penuh oleh pemerintah daerah.
Yusuf juga mengusulkan program kepada bupati, agar setiap PNS wajib menyumbang satu buku guna menambah jumlah koleksi buku. Pasalnya, ketersediaan buku masih sangat terbatas.
"Programnya Adobu, artinya Aksi Donasi Buku," katanya. (adv)