MAJU, Akronim Program Kerja Cawali Dan Cawawali Di Debat Perdana KPU Samarinda
SAMARINDA - Seperti apa program calon Wali Kota Samarinda Andi Harun, bersama wakilnya Saefuddin Zuhri terungkap dalam Debat Perdana Pilkada Samarinda 2024. Debat yang disiarkan langsung Kompas TV dan kanal Youtube KPU Samarinda ini, berlangsung Senin, 4 November 2024, malam.
Mengangkat tema "Transformasi Tata Kelola Pemerintahan, Digital Government, dan Pemenuhan Utilitas-Fasilitas Kota," debat yang berlangsung selama enam sesi ini menjadi ajang pemaparan strategi komprehensif Andi Harun dan Saefuddin Zuhri untuk memajukan Samarinda.
Transformasi digital menjadi salah satu fokus utama dalam visi pembangunan yang dipaparkan. Andi Harun menekankan pentingnya modernisasi sistem pemerintahan melalui implementasi teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan transparansi pemerintahan.
Visi baru yang dicanangkan, "Samarinda Maju, Kaltim Maju" mencerminkan ambisi kota untuk berkontribusi dalam skala nasional.
"Pembangunan Kota Samarinda butuh sinergi dan kolaborasi. Samarinda ke depan akan menjadi indikator kemajuan Nusantara. Ini menegaskan peran strategis kota dalam konteks pembangunan nasional," terangnya.
Dalam paparannya, Andi Harun menguraikan lima misi strategis yang akan menjadi landasan pembangunan. Pertama, pengembangan sumber daya manusia unggul yang berbudaya dan berdaya saing. Selanjutnya, pembangunan infrastruktur berkualitas yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiga, pengembangan ekonomi inklusif dan mandiri. Keempat, penciptaan kota layak huni dengan jaminan stabilitas keamanan dan ketahanan sosial. Dan terakhir, penerapan tata kelola pemerintahan yang inovatif, responsif, dan adaptif.
Fokus utama pembangunan akan diarahkan pada tiga sektor besar: publik, swasta, dan masyarakat.
Visi ini diringkas dalam akronim "MAJU" yang berarti Mandiri, Adil, ber-Jaya, dan Unggul, mencerminkan aspirasi untuk membangun Samarinda yang lebih progresif.
Dalam sesi tanya jawab, Andi Harun menekankan pentingnya reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas SDM aparatur sipil negara (ASN).
"Di era digital ini, kita membutuhkan ASN yang profesional, terampil, dan berintegritas untuk menghadapi tuntutan masyarakat yang semakin kompleks," jelasnya.
Debat publik ini menghadirkan panelis dari berbagai latar belakang akademis. Di antaranya Haviluddin dari Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, Wesley Liano Hutasoit dari Fisipol Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Suwardi Sagama dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris, dan Hajaturamsyah dari DPD IKAL LEMHANNAS Kaltim.
Struktur debat yang terdiri dari enam sesi memberikan kesempatan bagi pasangan calon untuk memaparkan visi misi secara mendalam. Dimulai dengan pemaparan visi misi, dilanjutkan empat sesi pendalaman, dan ditutup dengan sesi konklusif yang memberikan gambaran komprehensif tentang rencana pembangunan Samarinda.
Melalui debat perdana ini, Andi Harun dan Saefuddin Zuhri telah menunjukkan kesiapan mereka untuk melanjutkan kepemimpinan di Samarinda.
Visi transformatif yang diusung, didukung dengan lima misi strategis dan fokus pada tiga sektor utama, diharapkan dapat membawa Samarinda menuju era baru pembangunan yang lebih maju dan berkelanjutan. (adv kpu samarinda)