Disnakertrans Kaltim Gelar Rakor Ketenagakerjaan 2025, Bahas Tantangan Dan Peluang SDM Menyambut Generasi Emas
KUTAI BARAT - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Urusan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2025, Rabu (18/6/2025), di Auditorium Aji Tulur Jejangkat, Kutai Barat. Rakor ini mengusung tema: Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kalimantan Timur yang Berdaya Saing untuk Mendukung Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas.
Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi, menyampaikan bahwa Rakor ini penting sebagai forum sinergi lintas daerah dalam menjawab tantangan sektor ketenagakerjaan dan transmigrasi, termasuk isu ekonomi hijau dan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rozani melaporkan bahwa per Agustus 2024, jumlah penduduk bekerja di Kaltim mencapai 1.976.447 orang, meningkat 129.152 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun dari 5,31% menjadi 5,14%.
"Sektor dengan peningkatan penyerapan tertinggi adalah perdagangan, pertanian, dan pertambangan," ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa mayoritas penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan/pegawai (53,86%), dan yang paling rendah adalah pekerja bebas di sektor pertanian (0,97%).
Rakor ini dibuka Wakil Bupati Kutai Barat, Nanang Adriani, yang menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. "Forum ini menjadi wadah strategis untuk berbagi solusi dan memperkuat kebijakan ketenagakerjaan daerah," ujarnya.
Hari kedua rakor diisi pemaparan dari sejumlah narasumber nasional, seperti: Mohammad Mustafa Sarinanto (Kemnaker): Perencanaan tenaga kerja berbasis transformasi industri, Lisadarti (Kemnaker): Penguatan hubungan kerja dan pengupahan berkeadilan, Conrita Ermanto (Otorita IKN): Strategi pemberdayaan tenaga kerja lokal di IKN, Elly Uswatun Kasanah (BPS Kaltim):
Proyeksi data ketenagakerjaan untuk Rencana Tenaga Kerja Daerah (RTKD)
Rakor ini diharapkan memperkuat langkah Kalimantan Timur dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dan inklusif, sekaligus mendukung agenda besar menuju Kaltim Emas dan Indonesia Emas 2045. (adv diskominfo kaltim)
